Begitu seseorang divonis menderita diabetes, itu berarti sudah saatnya ada titik balik perubahan gaya hidupnya. Pengendalian faktor resiko merupakan kunci utama. Tanpa perbaikan pola hidup diimbangi dengan pengobatan, berbagai komplikasi penyakit lain akan mengancam. Diabetes (kencing manis) adalah penyakit di mana tubuh penderitanya tidak bisa mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Jadi penderita mengalami gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh sehingga tubuh tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif. Akibatnya, terjadi kelebihan gula di dalam darah tersebut melimpah ke sistem urine. Gangguan insulin berakibat pada berlebihannya kadar lemak di pembuluh darah dab berisiko tinggi menimbulkan kecacatan karena bagian tubuh yang luka mudah terinfeksi. Diabetes juga bisa menimbulkan pengerasan pembulu darah arteri serta memunculkan komplikasi penyakit lain seperti jantung koroner, stroke dan gagal ginjal. Selama ini dikenal ada dua jenis diabetes dengan perbedaan menyolok, yakni diabetes tipe I yang tergantung sepenuhnya pada insulin dan diabetes tipe II yang masih bisa dibantu dengan obat-obatan lain. Tipe II mencakup 99 persen dari kasus diabetes dan umumnya penderita kelebihan berat badan (obesitas) Penderita diabetes tipe I mengalami gejala antara lain sering lapar, buang air kecil, terus lapar dan haus, berat badan turun, kelelahan, penglihatan kabur, infeksi pada kulit yang berulang, menibngkatnya kadar gula dalam darah dan air seni. Diabetes jenis ini cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun. Gejala ini mirip dengan tahap awal diabetes tipe II yang biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun, tetapi kini prevalensinya makin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja. Maka kita perlu mewaspadai gejala lain yang khas dijumpai pada penderita diabetes, yakni air seni penderita akan dikerumuti semut jika glukosa darah sudah tumbuh ke saluran urine. Gejala lain yang timbul pada penderita antara lain penglihatan kabur hingga mengakibatkan kebutaan, luka yang lama sembuh, kaki terasa kebas, geli atau merasa terbakar, infeksi jamur pada saluran reproduksi perempuan dan impoten pada pria. Penyebab gaya hidup; pola makan, kurang gerak,stres, kelainan genetika Pencegahan; Pola makan yang seimbang, hindari makan yang banyak mengandung protein, gula, garam; gerak badan yang cukup; periksakan kadar gula secara rutin.
0 komentar:
Posting Komentar